Misteri Surga, Malaikat, Adam, dan Iblis Saat Penciptaan Manusia.
Dasar rujukan dalam mengungkap misteri ini kita pilih Al Quran karena
sepanjang sejarah pembahasan misteri surga, malaikat, Adam dan Iblis,
tidak ada rujukan lain yang memiliki konsistensi logika yang setara
dengan al Quran. Secara umum orang memahami bahwa Adam diciptakan di
surga kemudian digoda iblis sehingga melanggar larangan Allah. Oleh
karenanya Adam dan Hawa diturunkan ke bumi dan beranak pinak hingga
sekarang. Teramat banyak persoalan muncul dari penuturan di atas. Yang
paling pelik dan jarang bisa dijawab oleh para ustadz dan Kiai adalah
masalah kenapa Iblis bisa masuk ke surga dan menggoda adam? yang tak
kalah pelik adalah kalimat Quran yang berbunyi,"...dan ingatlah ketika
kami katakan kepada malaaikah, sujudlah kalian kepada adam, maka
semuanya bersujud kecuali Iblis"... orang bertanya, bukankan Iblis itu
nama seorang mkhluk dari jenis Jin? kenapa dia ada di dalam kelompok
malaikat?" Uraian singkat berikut akan mengungkap Misteri Surga,
Malaikat, Adam, dan Iblis Saat Penciptaan Manusia. Mari kita perhatikan :
Dan ingatlah
ketika Rabb mu berkata kepada "malaaikat" , "Sesungguhnya Aku akan
menjadikan di bumi ini seorang khalifah!".......dst.... (QS 2 Baqarah
ayat 30)
Dan ingatlah
ketika Kami katakan kepada malaaikat, "Sujudlah kalian semua kepada
Adam!",... maka semuanya bersujud kecuali Iblis. Dia menolak dan
menyombongkan diri tidak mau bersujud, dan dia (dengan demikian)
termasuk orang yang mengingkari perintah Kami"..... (QS2 Al Baqarah ayat
34)
Ada beberapa
bagian Quran yang menceritakan kejadian penciptaan Adam ini, dengan
beberapa detil penekanan tematik. Orang mengira bahwa peristiwa di atas
terjadi di dalam surga, padahal sejatinya tidak demikian.
Detil lebih
lengkap dari penolakan dan pengusiran Iblis dapat kita baca dalam QS 7
Al A'raaf ayat 11-25. Secara kronologis disebutkan bahwa setelah Iblis
menolak perintah Allah, dia diusir dari "tempat itu". Kalimat "fakhruj"
yang berarti "keluarlah" menunjukkan sebuah mekanisme ke-luar (dari
inside menuju outside). Orang menyimpulkan bahwa inside=surga dan
outside=dunia. Kesimpulan ini tidak tepat, karena makna "fakhruj" lebih
dari sekedar keluar dalam arti ruang geometri. Seorang siswa yang
dikeluarkan dari sekolah,... anggota partai yang dikeluarkan dari
partai,... kedua kasus itu mewakili kata "fakhruj" dalam kasus
pengusiran Iblis. Artinya Iblis saat itu diusir keluar dari "majelis"
sidang yang dihadiri seluruh makhluk termasuk seluruh jin dan malaikat
dalam rangka pelantikan Adam sebagai khalifah dibumi. Ada satu ayat yang
melukiskan betapa majelis tersebut teramat agung, sbb:
"Turunlah kau
wahai Iblis dari tempat itu, karena tidak sepatutnya kamu menyombongkan
diri dalam majelis itu, maka get out of here,..sesungguhnya kamu
termasuk orang yang hina karena berlaku sombong dalam majelis yang penuh
keagungan ini" (QS 7 al a'raaf ayat 13)
Coba perhatikan
stempel hina yang diberikan pada Iblis setelah ditegur keras tidak layak
sombong dalam majelis agung. Keagungan dan kehinaan tidak berkorelasi
pada surga dan dunia,.. karena baik surga maupun dunia sama sama agung,
dan tidak mengandung unsur hina. Keagungan dunia dan alam raya sebagai
ciptaan Allah bahkan beberapa kali disebut dalam Quran dengan kalimat,
"Aku bersumpah demi penciptaan,....dst"
Penjelasan
mengenai hakikat pengusiran Iblis dari majelis, dan turunnya kedudukan
Iblis dari terhormat menjadi hina, menjadi jawaban umum bagi
problematika ruang geometri yang seringkali ditanyakan demikian, "Iblis
sudah diusir dari surga tapi kok bisa masuk lagi untuk menggoda adam
dan hawa, sampai akhirnya adam dan hawa juga diusir dari surga?"
Jadi Iblis diusir keluar bukan dari surga ke dunia,... tetapi diusir
keluar dari mejelis agung pelantikan Adam sebagai khalifah fil ardli (dibumi)
Kata "surga" sebagai terjemahan dari "jannah" dalam kisah tersebut
muncul setelah Iblis diusir dari majelis agung pelantikan Adam. (QS 7 Al
a'raaf ayat 19)
"Wahai Adam diamilah olehmu dan istrimu "jannah" ini, dan makanlah
oleh kalian buah2an dimana saja kalian sukai dan janganlah kalian dekati
pohon ini,...dst"
Kata "jannah" diterjemahkan sebagai surga, tetapi tidak banyak yang
menyadari bahwa kata "jannah" yang berhubungan dengan sejarah Adam ini
berbeda dengan "jannah" tempat kembalinya orang orang yang bertaqwa.
Jannah yang disediakan sebagai balasan bagi manusia dan jin yang
berhasil melalui kehidupan dengan iman , ibadah dan amal salih, memiliki
adverb dibelakang kata jannah sbb: jannatun naim, jannatul firdaus.
Beberapa mufassir mengarahkan tafsiran yang lebih konsisten dengan
mengemukakan pendapat bahwa "jannah" dalam sejarah Adam ini berada di
bumi juga karena tujuan penciptaan Adam sendiri adalah sebagai
khalifatullah fil ardli (dibumi0
Lalu bagaimana dengan peristiwa
pengusiran Adam dan Hawa yang diisyaratkan dengan kata "turunlah" kalian
dari "nya" ? Kata yang digunakan sama dengan kata serupa dalam
peristiwa pengusiran Iblis sebelumnya, yaitu "ihbithu" yang bermakna
"turun". Jika orang memahami kata turun sebagai perpindahan Adam dan
Hawa dari surga ke dunia, maka para mufassirin berdasarkan konsistensi
logis atas tafsiran ayat, meyarankan bahwa makna turun haruslah
diartikan turun dari kemuliaan tinggi menuju pada status kemuliaan yang
lebih rendah. Hal ini tergambarkan dengan jelas dalam hal pakaian Adam
dan Hawa. Sebelumnya, adam dan Hawa terbungkus pakaian "bikinan" Allah,
namun ketika melanggar larangan Allah tiba tiba pakaian itu lenyap.
Tadinya dimuliakan Allah, namun kesalahan yang diperbuatnya menyebabkan
kemuliaan itu hilang.
Demikian penjelasan tentang Misteri
Surga, Malaikat, Adam, dan Iblis Saat Penciptaan Manusia berdasarkan
keterangan otentik dari Allah melalui Quran, dengan tafsiran para ahli
tafsir yang mempertimbangkan konsistensi logika sejarah dan tafsir.
0 komentar:
Posting Komentar